
GenPI.co - Upaya global untuk mengakhiri kemiskinan ekstrem masih jauh dari kata tercapai.
Dilansir Reuters, negara-negara dengan ekonomi rapuh dan terdampak konflik (fragile and conflict-affected situations/FCS) menghadapi tantangan berat.
Negara-negara tersebut mengalami kelangkaan pangan dan lemahnya kapasitas pemerintahan.
BACA JUGA: Bank Dunia: Butuh USD 11 Miliar untuk Pembangunan di Lebanon Seusai Perang
Hal itu diungkapkan dalam laporan terbaru Bank Dunia, Minggu (29/6).
Bank Dunia menekankan pentingnya peningkatan dukungan internasional, termasuk keringanan utang dan bantuan teknis.
BACA JUGA: Bank Dunia Berikan Pinjaman USD 1 Miliar untuk Proyek Pembangkit Listrik Pakistan
Kemiskinan ekstrem meningkat tajam di negara-negara yang mengalami konflik dan ketidakstabilan.
Laporan tersebut merupakan kajian komprehensif pertama Bank Dunia tentang kondisi ekonomi negara-negara FCS sejak pandemi covid-19.
BACA JUGA: Pertumbuhan Ekonomi Global 2025 Diprediksi Melambat, Bank Dunia Beri Peringatan
Saat ini lebih dari 420 juta orang yang tinggal di negara-negara konflik hidup dengan kurang dari USD 3 per hari.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News