
GenPI.co - Anggota Komisi XII DPR RI Zulfikar Hamonangan mengingatkan pemerintah mengenai dampak serius konflik Iran dan Israel terhadap ketahanan energi.
Dia mengatakan ketika Selat Hormuz terganggu maka bisa memicu terjadinya kenaikan harga BBM dan gas di dalam negeri.
Zulfikar menyebut ketika Selat Hormuz ditutup, maka rute harus dialihkan melalui Selat Panama yang butuh waktu tiga hari lebih lama.
BACA JUGA: DPR RI Desak Kejagung Bertindak, Usut Dugaan Pungli di Kejari Samosir
“Satu hari saja sudah berdampak. Terlebih menambah biaya angkut. Pasti harga BBM dan gas naik,” katanya dikutip dari JPNN, Selasa (1/7).
Hal itu disampaikannya seusai RDP dengan Dirjen Migas Kementerian ESDM, SKK Migas, BPH Migas, dan Pertamina di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (30/6).
BACA JUGA: DPR RI Pelototi Pelaksanaan MoU Penyadapan Kejagung, Cegah Pelanggaran Privasi
Politikus Partai Demokrat itu mengungkapkan 70 persen kebutuhan gas dalam negeri masih ketergantungan impor dari Amerika Serikat.
Dia juga menyoroti mengenai kinerja lifting migas nasional yang masih lemah. Indonesia punya cadangan 3,6 miliar barel tapi hanya lifting 600 ribu barel per hari.
BACA JUGA: Soal Quarry PLTA Cisokan, PLN dan DPRD Bandung Barat Komitmen Respons Keluhan Warga
“Sedangkan Malaysia, cadangannya 2,5 miliar barel mampu produksi 650 ribu barel per hari. Ini tandanya pengelolaan kita tidak optimal,” ujarnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News