
GenPI.co - Ekonomi Rusia menghadapi tekanan besar akibat perang yang berkepanjangan di Ukraina dan sanksi dari negara-negara Barat, menurut ekonom Torbjorn Becker.
Dilansir AP News, Direktur Institut Ekonomi Transisi Stockholm itu menyampaikan pandangannya setelah memberikan pengarahan kepada para menteri keuangan Uni Eropa.
Becker memperingatkan bahwa jika Rusia memenangkan perang, negara-negara Uni Eropa mungkin harus menggandakan atau bahkan melipatgandakan belanja pertahanan selama beberapa tahun ke depan.
BACA JUGA: Detik-detik 2 Penyelamatan Krusial Emil Audero, Bikin AFC Kagum
"Sistem keuangan Rusia dan kinerja makroekonominya sedang tertekan serta tidak seimbang. Ini bukan alasan untuk bersantai," ujar Becker, Rabu (25/6).
Becker diminta memberikan gambaran nyata mengenai kondisi ekonomi Rusia, yang menurut presidensi Polandia di Uni Eropa sangat berbeda dengan narasi propaganda Rusia.
BACA JUGA: Khawatir Diserang Rusia, Jerman Perluas Bunker dan Tempat Perlindungan Antibom
Diskusi tersebut diharapkan bisa membantu Uni Eropa menyusun sanksi ekonomi dan keuangan yang lebih efektif terhadap Rusia.
Dia menyebut ekonomi Rusia hanya sebesar 12% dari total ekonomi Uni Eropa.
BACA JUGA: Desak AS Tahan Diri, Rusia Sebut Serangan ke Iran Bisa Picu Bencana Nuklir
Rusia sangat bergantung pada pendapatan dari minyak dan gas alam serta impor peralatan berteknologi tinggi untuk menopang perang.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News