GenPI.co - Pengurus Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) PP Muhammadiyah Usman Hamid menyatakan menolak pemberian gelar pahlawan nasional untuk eks Presiden Soeharto.
Usman awalnya mengatakan sosok pahlawan nasional harus memegang nilai-nilai kebenaran, serta keberanian moral sampai akhir hayat.
“Kalau dia meninggal dalam keadaan melakukan kejahatan atau status tersangka atau terdakwa, sulit disebut pahlawan,” katanya dikutip dari JPNN, Jumat (7/11).
BACA JUGA: Legislator PDIP Harap Usulan Gelar Pahlawan untuk Soeharto Dikaji Benar
Hal itu dikatakannya saat diskusi “Mencari Pahlawan Sejati” di Museum Multatuli, Rangkasbitung, Banten, Rabu (5/11) lalu.
Direktur Amnesty International Indonesia itu pun mengkritik latar belakang yang dimiliki Soeharto yang merupakan anggota tentara kolonial.
BACA JUGA: PSI Sebut Soeharto Layak Jadi Pahlawan Nasional, Sikap Elite PDIP Dikritik
“Saat para pemuda Banten terlibat di revolusi tahun 40-an, di mana Soeharto? Soeharto jadi anggota tentara KNIL, kolonial,” tuturnya.
Usman pun membandingkan konsistensi nilai yang dimiliki oleh Soeharto dengan eks Presiden Gus Dur.
BACA JUGA: Istana Sebut Prabowo Subianto Masih Pelajari Nama Soeharto Dinobatkan Jadi Pahlawan
Dia menyebut Gus Dur mengambil langkah berani saat memimpin, dengan mencopot Jenderal Wiranto yang terlibat kejahatan kemanusiaan di Timor Timur.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

















































