
GenPI.co - Akademi Ilmu Pengetahuan Kepausan (Pontifical Academy of Sciences/PAS) menyoroti kesenjangan dalam perawatan kanker antara masyarakat kaya dengan miskin.
Dilansir Vatican News, PAS pun mempertemukan para ilmuwan dengan pembuat kebijakan dari seluruh dunia.
Presiden PAS Joachim von Braun mengatakan pihaknya ingin mencari solusi atas ketimpangan serius dalam pengobatan dan pencegahan kanker di berbagai belahan dunia.
BACA JUGA: Desa Dolton Ingin Jadikan Rumah Masa Kecil Paus Leo XIV sebagai Situs Bersejarah
"Kebanyakan negara miskin dan komunitas termarjinalkan tidak memiliki akses terhadap teknologi modern untuk pencegahan serta pengobatan kanker," ujarnya, Minggu (25/5).
Dia menyebut Afrika Sub-Sahara sebagai wilayah yang sangat terdampak, di mana hanya sekitar 10% pasien memiliki akses ke terapi radiasi, salah satu metode utama dalam pengobatan kanker.
BACA JUGA: Paus Leo XIV: Kita Mengenang Paus Fransiskus dengan Syukur Mendalam
Tidak hanya di negara berpenghasilan rendah, ketimpangan juga ditemukan di kawasan yang tergolong makmur.
Beberapa negara di Eropa Timur dan Tengah masih menghadapi keterbatasan dalam akses terhadap diagnosis dini serta layanan pengobatan kanker.
BACA JUGA: Perdana Menteri Australia Undang Paus Leo XIV Hadiri Kongres di Sydney
Meski tantangannya besar, von Braun menilai kemajuan penting telah dicapai, terutama dalam deteksi dini dan langkah-langkah pencegahan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News