Catatan Dahlan Iskan: Cahaya Adharta

3 hours ago 3
 Cahaya Adharta - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

GenPI.co - Saat di Hangzhou saya dapat kiriman WA. Saya tahu pengirimnya: Adharta. Ia pengusaha sukses di Jakarta.  Kelahiran Alor --pulau kecil nun jauh di NTT.

Isi WA akan bercerita sendiri kepada Anda. Awalnya saya mengira itu cerita fiksi dari seorang sastrawan yang ia forward ke saya. Tapi saya lihat tidak ada tanda ”forward”. Berarti cerita itu tulisan Adharta sendiri.

Saya ragu. Kok ada pengusaha sukses yang bisa menulis mengalahkan tulisan saya. Terlalu banyak pengusaha yang mengalahkan saya  dalam hal mencari uang. Tapi ini dalam hal menulis.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Marah Iklan

Nama Mandarinnya: 王国逸. Berarti marganya Wang. Atau di Indonesia sering disebut Ong.

Pak Ong begitu bangga dilahirkan di Alor. Setiap kali bertemu Pak Ong mengajak saya ke Kalabahi --kota pelabuhan di Alor. Adharta selalu bercerita indahnya teluk Kalabahi. Tentang ikannya. Tentang air terjun di bukitnya. Tentang buah-buahan langkanya. Misalnya: mangga kelapa. Mangga tapi besarnya sebesar kelapa.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Garis Kemampuan

Adharta selalu bangga: itulah buah yang hanya ada di Kalabahi.

Adharta selalu merasa: begitu indahnya masa kecil di Kalabahi. Alamnya eksotik sekali. Ia masih selalu pulang ke Kalabahi. Untuk cingbing. Makam orang tuanya ada di sana.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Jembatan Putranto

Keluarga besar Adharta juga masih banyak di Kalabahi. Sudah kawin-mawin dengan orang setempat. Ia tak kalah bangga: bahwa Hasan Ashari Oramahi adalah familinya. Yakni penyiar radio Australia yang legendaris itu. Juga penyiar RRI yang sekali di udara tetap di udara.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Read Entire Article
Kuliner | Cerita | | |