GenPI.co - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyatakan tidak akan utang meski ada kebijakan pemotongan dana transfer ke daerah (TKD) dari pemerintah pusat.
Dedi Mulyadi mengaku lebih memilih menerapkan kebijakan efisiensi anggaran daripada membuat utang baru.
Salah satu pertimbangannya yakni ketika memakai dana pinjaman dengan jumlah besar, maka pada akhirnya nantinya hanya menimbulkan beban baru.
BACA JUGA: Dedi Mulyadi Nilai Pemotongan Dana TKD Harus Dijalankan, Tanpa Diprotes
“Jadi bagaimana supaya membangun infrastruktur yang baik agar mandiri, maka harus efisien pemerintahnya,” katanya dikutip dari JPNN, Selasa (14/10).
Politikus Partai Gerindra itu menjelaskan maksud efisien tersebut yakni membelanjakan anggaran publik untuk kepentingan rakyat.
BACA JUGA: Dedi Mulyadi Sebut ASN Jawa Barat Puasa, Imbas Menkeu Purbaya Potong Dana TKD
Kemudian melakukan pengurangan belanja alat tulis kantor, mengurangi belanja listrik, air, serta perjalanan dinas.
Efisiensi lainnya yakni pengurangan belanja pakaian dinas, kegiatan seminar, symposium, kegiatan protokoler, hingga forum diskusi.
BACA JUGA: Dedi Mulyadi soal Donasi Rp1.000 per Hari, Ditujukan untuk Bantu Warga
“Semua diarahkan untuk konsentrasi pembangunan yang jadi kebutuhan rakyat. Melalui efisiensi itu, kami mendapat uang yang cukup untuk pembangunan,” ujarnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

















































