GenPI.co - Peneliti Indonesia Strategic and Defence Studies (ISDS) Edna Caroline menyoroti langkah Presiden Prabowo Subianto yang melantik Djamari Chaniago sebagai Menko Polkam.
Edna menilai Prabowo Subinto tidak mengedepankan rasa dendam dengan memilih Djamari Chaniago menjadi Menko Polkam.
“Presiden Prabowo tidak mengutamakan dendam, tapi merujuk pada pengalaman serta hubungan personalnya masa lalu,” katanya dikutip dari Antara, Kamis (18/9).
BACA JUGA: Djamari Chaniago Ungkap Umur Hampir 77 Tahun, Sisanya Diminta untuk Bangsa
Dendam yang dimaksud merujuk fakta Djamari adalah Sekretaris Dewan Kehormatan Periwira yang merekomendasikan pemecatah Prabowo di 1998.
Edna menyebut Prabowo lebih mempertimbangkan pengalaman dunia militer yang dimiliki Djamari dan kedekatan secara personal masa lalu.
BACA JUGA: Presiden Prabowo Lantik 11 Pejabat Baru, Djamari Chaniago Jadi Menko Polkam
Dia mengungkapkan Prabowo, Menhan Sjafrie Sjamsoeddin dan Djamari diketahui merupakan siswa di AKABRI (Akademi Angkatan Bersenjata RI).
Edna menyampaikan saat itu Prabowo dan Sjafrie merupakan satu angkatan yakni 1974. Sementara itu, Djamari di angkatan 1971.
BACA JUGA: Suyudi Bantah Bakal Ganti Listyo Sigit Prabowo di Kursi Kapolri
“Djamari letting 1971 merupakan ‘pengasuh’ letting 1974. Artinya dia punya kedekatan peronal dengan Prabowo serta Sjafrie,” ujarnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
