
GenPI.co - Arab Saudi dan Pakistan menandatangani pakta pertahanan bersama yang menyatakan bahwa setiap serangan terhadap salah satu pihak akan dianggap sebagai serangan terhadap keduanya.
Dilansir AP News, Kamis (18/9), perjanjian ini ditandatangani menyusul serangan Israel terhadap Qatar yang memicu kekhawatiran keamanan di kawasan Teluk.
Hubungan Arab Saudi dan Pakistan telah terjalin lama, mencakup aspek ekonomi, keagamaan, dan militer.
BACA JUGA: Yugyeom GOT7 Wajib Militer, Agensi Rahasiakan Lokasi
Dalam konteks program nuklir, Arab Saudi disebut-sebut pernah memberikan dukungan finansial kepada Islamabad untuk mengembangkan senjata nuklirnya.
Para analis dan diplomat Pakistan telah lama menyuarakan kemungkinan Arab Saudi akan berada di bawah "payung nuklir" Pakistan, terutama di tengah meningkatnya ketegangan dengan Iran terkait program atom.
BACA JUGA: Jepang Pacu Kekuatan Militer, Rudal Jarak Jauh Siap Tempur
Penandatanganan pakta ini dipandang sebagai sinyal kuat kepada Israel yang diduga sebagai satu-satunya negara bersenjata nuklir di Timur Tengah.
Israel telah meningkatkan operasi militernya secara luas sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, kemudian menyebar ke Iran, Lebanon, wilayah Palestina, Qatar, Suriah, dan Yaman.
BACA JUGA: Jalani Wajib Militer, Cha Eun Woo Janji Kembali dalam Kondisi Sehat
Pakta ini menjadi langkah pertahanan paling tegas dari negara Teluk Arab sejak serangan terhadap Qatar.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News