
GenPI.co - Presiden Korea Selatan Lee Jae Myung mengatakan situasi di Timur Tengah saat ini sangat mendesak dan menyebabkan ketidakstabilan pasar keuangan global, Selasa (24/6).
Dilansir Reuters, Lee meminta para pembantu senior menyiapkan langkah-langkah tambahan untuk dimasukkan ke dalam anggaran yang telah diusulkan jika situasinya memburuk.
Lee menekankan pentingnya seluruh kementerian, termasuk Kantor Kepresidenan, membentuk sistem tanggap darurat guna merespons perkembangan yang terjadi.
BACA JUGA: Iran Minta Warga Hapus WhatsApp, Tuduh Kirim Data ke Israel
Kekhawatiran pasar meningkat setelah harga minyak melonjak ke level tertinggi dalam lima bulan dan indeks saham utama di Asia mengalami penurunan.
Lee menyebut kenaikan harga minyak bisa mendorong laju inflasi dan memengaruhi kesejahteraan masyarakat.
BACA JUGA: Israel-Iran Memanas, Inggris Kerahkan Jet Tempur ke Timur Tengah
Korea Selatan, sebagai ekonomi terbesar keempat di Asia, sangat bergantung pada impor minyak mentah.
Pada 2023, 72% dari total impor minyak mentah Korea Selatan berasal dari Timur Tengah.
BACA JUGA: Membedah Kekuatan Militer Israel vs Iran, Musuh Bebuyutan di Timur Tengah
Kekhawatiran pasar juga mencuat terkait kemungkinan Iran menutup Selat Hormuz, jalur penting yang dilewati sekitar 20% pasokan minyak mentah global.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News