
GenPI.co - Makanan kedelai tradisional berasal dari kacang kedelai utuh yang tidak mengalami pemrosesan secara berlebihan.
Dilansir Health, jenis makanan ini mencakup produk kedelai yang difermentasi dan tidak difermentasi.
Contoh makanan kedelai yang difermentasi antara lain natto, kecap, tempe, dan miso.
BACA JUGA: 3 Makanan Bikin Kenyang Lebih Lama Tanpa Tambah Kalori, Cocok untuk Gaya Hidup Aktif
Sementara itu, makanan kedelai yang tidak difermentasi meliputi kacang kedelai utuh, susu kedelai, tahu, edamame segar, dan kecambah kedelai.
Selain produk tradisional tersebut, ada juga makanan olahan yang melalui proses produksi secara ekstensif.
BACA JUGA: 4 Makanan Terbaik untuk Diet Seimbang, Tubuh Lebih Bertenaga
Makanan tersebut biasanya memiliki kandungan gizi yang lebih rendah dibandingkan kedelai utuh atau yang minim proses.
Contoh produk olahan antara lain pengganti daging berbahan dasar kedelai seperti hotdog vegetarian, es krim dan keju berbahan dasar kedelai, makanan ringan seperti keripik kedelai, serta bubuk protein kedelai.
BACA JUGA: 4 Makanan Berserat Tinggi untuk Diet Optimal, Jangan Lewatkan
Penelitian menunjukkan bahwa kedelai yang ditanam secara organik memiliki kandungan protein, seng, dan beberapa jenis asam amino yang lebih tinggi dibandingkan kedelai hasil pertanian konvensional.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News