Catatan Dahlan Iskan: Ayat-Ayat AI

4 weeks ago 34
 Ayat-Ayat AI - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

GenPI.co - Artificial intelligence (AI) tidak beriman. Padahal inti dakwah itu untuk meningkatkan iman. Bagaimana bisa barang yang tidak beriman meningkatkan iman.

Itulah salah satu perdebatan dalam kompetisi bahasa Mandarin antar santri di Atrium Tunjungan Plaza 6 Surabaya Jumat-Sabtu-Minggu kemarin.

"Topik ini terlalu berat," ujar seorang pengunjung. Tionghoa. Kristen. "Mungkin berat untuk kita. Sudah terlalu tua," kata saya setengah membela ide itu.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Gaya Purbaya

Sedang mereka masih muda. Status mereka masih santri. Debat antar santri harus membawa topik yang cocok untuk masa depan. Bukan masa lalu.

Kata ''santri'' sendiri dipilih agar cakupannya lebih luas.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Mendadak Sipil

Ternyata benar. Debat ini tidak hanya diikuti oleh santri dari pondok pesantren. Ada pula tim dari SMA Tionghoa, Xin Zhong, Surabaya. Ternyata ada santri yang sekolah di Xinzhong. Rupanya Xinzhong sengaja mengirim siswa yang beragama Islam.

Cucu pertama saya sebenarnya ingin masuk SMA Xin Zhong. Itu setelah dia gagal berangkat ke SMA di Hangzhou gara-gara Covid-19. Dia mundur karena ada aturan di Xin Zhong: waktu di sekolah tidak boleh mengenakan simbol agama apa pun. Termasuk kalung salib bagi yang Kristen maupun jilbab bagi yang Islam. Sedang peserta debat dari Xin Zhong ini mengenakan jilbab karena di luar sekolah.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Santri Mandarin

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Read Entire Article
Kuliner | Cerita | | |