
GenPI.co - Djarot Saiful Hidayat menyatakan PDIP merupakan partai wong cilik atau rakyat kecil yang tidak akan mati dan terus bangkit meski mendapat tekanan.
Hal itu dikatakannya saat peringatan 29 tahun kerusuhan 27 Juli 1996 atau Kudatuli di Kantor DPP PDIP, Jakarta pada Minggu (27/7).
Ketua DPP PDIP itu mengatakan peristiwa 27 Juli menunjukkan ketika rakyat kecil bersatu meski dihantam akan bangkit dan melawan.
BACA JUGA: PDIP Tolak Wacana Pilkada Tidak Langsung, Hanya Bikin Kemunduran Demokrasi
“Kami merupakan partainya wong cilik, kalau wong cilik bersatu, meski ditekan, dia akan bangkit melawan. Tidak pernah mati,” katanya dikutip dari Antara, Senin (28/7).
Dia mengungkapkan Kudatuli adalah sejarah penting dalam perjalanan demokrasi di Indonesia. Sebab menunjukkan betapa brutal Orde Baru menumpas oposisi politik.
BACA JUGA: Jokowi Total Dukung PSI, Said Abdullah PDIP Tegas Tetap Banteng
Menurut dia, penyerangan terhadap Kantor DPP PDIP pada 1996 itu adalah tindakan kekerasan yang mencederai hak berbicara dan berserikat.
“Yang diserang, ditangkap dan dihukum. Sedangkan yang menyerang, pesta pora di atas darah dan air mata rakyat,” ujarnya.
BACA JUGA: NasDem Setuju Usulan PDIP Agar BUMN Pindah ke IKN, APBN Rp 130 T Disinggung
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga mengkritik maraknya korupsi serta gaya hidup elite yang jauh dari nilai perjuangan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News