
GenPI.co - Malaysia menargetkan tarif serendah mungkin untuk barang-barang ekspornya ke Amerika Serikat.
Dilansir Reuters, hal itu disampaikan Menteri Investasi, Perdagangan, dan Industri Tengku Zafrul Aziz, Jumat (25/7).
Saat ini, Malaysia menghadapi ancaman tarif sebesar 25%, kecuali jika kesepakatan dicapai sebelum batas waktu 1 Agustus.
BACA JUGA: Perang Dagang Memanas, Jerman Ultimatum AS Soal Tarif Impor
Negara-negara Asia Tenggara lainnya seperti Vietnam, Filipina, dan Indonesia telah lebih dulu mencapai kesepakatan dagang dengan AS.
Tarif sebesar 20% untuk Vietnam dan 19% untuk Filipina serta Indonesia.
BACA JUGA: Tarif Trump 19 Persen ke Indonesia, Lembaga Internasional Disebut Mati Suri
Tengku Zafrul mengatakan pembicaraan antara Malaysia dengan AS masih berlangsung.
Beberapa isu utama masih dalam pembahasan, terutama hambatan non-perdagangan.
BACA JUGA: Singapura Waspadai Dampak Tarif Baru, Pertumbuhan Ekonomi Terancam Melambat
Meski demikian, dia optimistis kesepakatan akan tercapai tepat waktu.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News