GenPI.co - Pusat data yang membutuhkan daya besar sering kali menghasilkan panas berlebih.
Dilansir AFP, Senin (6/10), untuk mengatasi hal itu, China berencana menenggelamkan sejumlah server di laut lepas.
Inisiatif tersebut diharapkan bisa mengurangi konsumsi energi dalam pengoperasian pusat data.
BACA JUGA: Rusia Dituding Pasok Peralatan Militer ke China, Taiwan Terancam Serangan Udara
Di dermaga dekat Shanghai, para pekerja tengah merakit kapsul kuning besar, sebuah inovasi infrastruktur teknologi alternatif.
Saat ini situs web dan aplikasi di seluruh dunia bergantung pada pusat data fisik.
BACA JUGA: Leo/Bagas Ingin Habis-habisan Lawan Aaron/Soh di China Masters 2025
Meningkatnya penggunaan kecerdasan buatan (AI) mendorong permintaan fasilitas tersebut.
Operasi bawah laut dinilai memiliki keunggulan karena suhu server dijaga arus laut yang dingin, menggantikan sistem pendinginan udara atau air yang biasanya boros energi di pusat data darat.
BACA JUGA: Kurangi Emisi dan Bangun Ekonomi Hijau, China Ambil Peran di Masa Depan Energi Dunia
Teknologi ini sudah diuji coba Microsoft di Skotlandia pada 2018, tetapi proyek China yang direncanakan meluncur pada Oktober 2025 merupakan salah satu layanan komersial pertama di dunia.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

















































