GenPI.co - Aktivis '98 Ray Rangkuti menyatakan menolak pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden ke-2 RI Soeharto.
Direktur Lingkar Madani (LIMA) itu menegaskan penolakannya meski akan diabaikan oleh rezim Prabowo Subianto saat ini.
"Saya sudah menyatakan sikap menolak penobatan Soeharto menjadi pahlawan," katanya dikutip dari JPNN, Rabu (29/10).
BACA JUGA: Soeharto Punya Kontroversi, Pemberian Gelar Pahlawan Harus Diuji Publik
Dia kemudian mempertanyakan tindakan yang dilakukan Soeharto sampai bangsa ini memberikannya gelar pahlawan nasional.
Pengamat politik itu juga mempertanyakan keteladanan yang bisa dipetik dari sosok Soeharto ketika diberi gelar Pahlawan Nasional.
BACA JUGA: NasDem Sebut Soeharto Banyak Berjasa, Layak Diberi Gelar Pahlawan
"Ini pertanyaan penting. Sebab pahlawan tentu saja harus melakukan suatu tindakan kepahlawanan yang penting supaya bisa diteladani," ujarnya.
Dia menilai Soeharto selama berkuasa 32 tahun telah membawa bangsa kepada panyakit Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN).
BACA JUGA: Pemberian Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto Disebut Melawan Hukum
"Meski TAP MPR terkait KKN Soeharto dicabut pada 2024, tak bisa mematahkan fakta era Soeharto praktik KKN bermula dan menjalar sampai saat ini," tuturnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

















































