
GenPI.co - Kamboja dan Thailand masih melancarkan serangan artileri di wilayah perbatasan yang disengketakan, Minggu (27/7).
Dilansir Reuters, bentrok yang telah berlangsung selama empat hari ini merupakan yang terburuk dalam lebih dari satu dekade.
Korban tewas dilaporkan telah melampaui 30 orang, sebagian besar warga sipil.
BACA JUGA: Kontroversi Serangan Nuklir Iran: Donald Trump Bicara Tegas, Intelijen Ragu-ragu
Lebih dari 130.000 orang dievakuasi dari wilayah perbatasan.
Menurut Kementerian Pertahanan Kamboja, pasukan Thailand melancarkan serangan darat dan menembakkan artileri ke beberapa lokasi, termasuk Phnom Kmoach di dekat Provinsi Trat, Thailand.
BACA JUGA: Gereja di Tepi Barat Jadi Sasaran Serangan, Dubes AS Desak Pelaku Dihukum
Sementara itu, militer Thailand menuduh Kamboja menembaki daerah sipil di Provinsi Surin.
Gubernur Surin menyebut peluru artileri merusak rumah warga dan menewaskan hewan ternak.
BACA JUGA: Vladimir Putin Kecam Serangan terhadap Iran, Siap Beri Dukungan
"Jika ada gencatan senjata, keadaan akan lebih baik. Sangat bagus Amerika mendesak perdamaian," kata Thavorn Toosawan, warga Sisaket.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News