
GenPI.co - Kepala Badan Pengungsi Palestina PBB (UNRWA) Philippe Lazzarini mengatakan stafnya di Gaza mengalami kelaparan dan kelelahan ekstrem, Minggu (28/7).
Dilansir Reuters, dokter dan pekerja kemanusiaan sampai pingsan saat menjalankan tugas.
Lazzarini menyebut UNRWA telah menerima puluhan pesan darurat dari staf di lapangan.
BACA JUGA: Mengalami Malnutrisi, Ibu Hamil di Gaza Hanya Bisa Berdoa agar Bayinya Sehat
Pesan-pesan itu menggambarkan kondisi fisik dan mental yang memburuk di tengah konflik berkepanjangan antara Israel dengan Hamas yang berlangsung sejak Oktober 2023.
"Perawat di Gaza juga kini membutuhkan perawatan. Para dokter, jurnalis, dan pekerja kemanusiaan sedang membutuhkan bantuan," ujar Lazzarini.
BACA JUGA: Krisis Gaza Memburuk, Uni Eropa Siapkan Tekanan Politik untuk Israel
Lazzarini mengecam skema distribusi bantuan yang didukung Amerika Serikat dan dijalankan Yayasan Kemanusiaan Gaza (Gaza Humanitarian Foundation/GHF).
Dia menyebut skema tersebut sebagai jebakan maut yang sadis.
BACA JUGA: Konferensi PBB Akan Bahas Gaza Pascaperang dan Rencana Pengakuan Negara Palestina
"GHF itu jebakan maut. Penembak jitu menembaki kerumunan secara acak, seolah mereka diberi izin untuk membunuh," katanya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News