GenPI.co - Pertemuan Presiden Korea Selatan Lee Jae Myung dan Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi menandai momen penting dalam dinamika politik Asia Timur.
Dilansir AP News, Jumat (31/10), keduanya berjanji memperkuat hubungan bilateral yang kerap tegang akibat sejarah perang masa lalu yang masih menyisakan luka politik dan emosional.
Pertemuan ini berlangsung di tengah tekanan dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
BACA JUGA: Sanae Takaichi Angkat Bendera Jepang di Kancah Global, Trump Jadi Ujian Pertama
Trump mendesak Korea Selatan dan Jepang segera menuntaskan komitmen investasi besar-besaran di AS.
Lee menekankan pentingnya kerja sama ini dalam menghadapi dinamika global yang cepat berubah.
BACA JUGA: Zaman Keemasan Jepang-AS Dimulai, Takaichi Janjikan Kemitraan Erat dengan Trump
Dia menyebut Korea Selatan dan Jepang menghadapi tantangan serupa dalam menghadapi perubahan geopolitik serta kondisi perdagangan dunia.
"Kerja sama yang berorientasi ke masa depan kini lebih penting dari sebelumnya," ujar Lee di Gyeongju.
BACA JUGA: Pimpin Jepang, Sanae Takaichi Siap Perketat Imigrasi dan Perkuat Pertahanan
Kantor Kepresidenan Korea Selatan menyebut kedua pemimpin sepakat melanjutkan "diplomasi bolak-balik", di mana masing-masing akan bergiliran menjadi tuan rumah pertemuan puncak berikutnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News


















































