GenPI.co - Mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim mengajukan gugatan praperadilan terkait statusnya sebagai tersangka kasus dugaan korupsi di Kemendikbudristek.
Kuasa hukum Nadiem Makarim Hana Pertiwi mengatakan gugatan praperadilan itu diajukan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta Selatan, pada Selasa (23/9).
“Hari ini daftar permohonan praperadilan atas nama Pak Nadiem Makarim. Objek yang digugat itu ada di penetapan tersangka dan penahanan,” kata dia.
BACA JUGA: Hotman Paris Sebut Nadiem Makarim Sama Seperti Tom Lembong, Tak Terima Uang Korupsi
Hana menegaskan penetapan Nadiem Makarim sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan Chromebook di Kemendikbudristek tidak sah.
Hal ini lantaran tidak adanya bukti permulaan yang cukup, salah satunya adalah bukti audit kerugian negara dari instansi yang berwenang.
BACA JUGA: Setelah Kejagung, Nadiem Makarim Dimungkinkan Jadi Tersangka KPK Kasus Google Cloud
“Instansi yang berwenang (mengaudit) itu kan BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) atau BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan), dan penahanannya juga otomatis, kalau penetapan tersangka tidak sah, penahanannya juga tidak sah,” papar dia.
Seperti diketahui, Nadiem Makarim sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi dalam pengadaan laptop Chromebook di Kemendikbudristek 2019-2022 oleh Kejaksaan Agung.
BACA JUGA: Kejagung: Nadiem Makarim yang Putuskan Pengadaan Chromebook di Kemendikbudristek
Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung Nurcahyo Jungkung Madyo menyebut Nadiem sebagai Kemendikbudristek bertemu pihak dari Google Indonesia pada 2020.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
