GenPI.co - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan bahwa melonjaknya pengeluaran militer global mengancam pencapaian tujuan pembangunan dan tidak menjamin terciptanya perdamaian dunia.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan belanja militer yang besar justru memperburuk situasi.
"Pengeluaran ini memicu perlombaan senjata, memperdalam ketidakpercayaan, dan mengalihkan sumber daya dari pilar-pilar stabilitas seperti kesehatan, pendidikan, dan penciptaan lapangan kerja," ujarnya, dilansir AP News, Jumat (19/9)
BACA JUGA: Kecam Latihan Militer AS-Korea Selatan, Kim Jong Un Perintahkan Perluasan Nuklir
Anggaran militer dunia pada 2024 mencapai rekor tertinggi sebesar USD 2,7 triliun dan diperkirakan akan meningkat menjadi USD 6,6 triliun pada 2035 jika tren ini berlanjut.
Peningkatan anggaran tersebut terjadi di lebih dari 100 negara.
BACA JUGA: Donald Trump Isyaratkan Pemangkasan Bantuan Militer, Eropa Timur Cemas
PBB kini menyoroti dampak serius dari tren ini terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) pada 2030.
Dari 17 tujuan yang ditetapkan sejak 2015, termasuk mengakhiri kelaparan, menyediakan pendidikan berkualitas, dan mengurangi ketimpangan, hanya 35% berada di jalur yang tepat.
BACA JUGA: Jepang Genjot Militer di Tengah Ancaman China, Tetapi Anak Muda Ragu Jadi Tentara
Laporan PBB berjudul "Keamanan yang Kita Butuhkan: Menyeimbangkan Kembali Anggaran Militer untuk Masa Depan yang Berkelanjutan dan Damai" menjadi seruan untuk bertindak.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
