GenPI.co - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mengungkapkann pentingnya kamera pengawas (Closed-circuit Television/CCTV) untuk mengecek fakta-fakta terkait kematian driver ojek online Affan Kurniawan.
Komisioner Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM Saurlin P. Siagian mengatakan pihaknya mengumpulkan CCTV dalam insiden driver ojol tewas dilindas kendaraan taktis saat aksi unjuk rasa di Jakarta pada 28 Agustus 2025.
"Kami menyurati secara resmi berbagai instansi yang ada di sepanjang jalan untuk mendapatkan rekaman CCTV dan untuk memastikan keseluruhan fakta-fakta bisa kami kumpulkan sebelum kejadian, saat kejadian, dan setelah kejadian," kata dia, dikutip Rabu (3/9).
BACA JUGA: Keluarga Ojol Affan Kurniawan Dapat Rumah Subsidi dari Pemerintah
Saurlin menjelaskan CCTV di lokasi kejadian ini untuk memverifikasi fakta.
"Potongan-potongan fakta yang beredar ini mesti kami verifikasi, termasuk misalnya video-video yang tadi katanya ada yang mendorong, itu perlu kami pastikan secara forensik digital apakah peristiwa itu benar karena kami butuh kepastian, apakah itu genuine (asli) atau sudah merupakan pekerjaan editing," papar dia.
BACA JUGA: DPR RI Minta Pengusutan Kasus Rantis Brimob Lindas Affan Harus Transparan
Di sisi lain, dia menekankan Komnas HAM menampung informasi maupun rekaman video dari warga mengenai kejadian yang menimpa Affan Kurniawan.
"Dengan sangat terbuka kami akan menerimanya," imbuh Saurlin.
BACA JUGA: Driver Ojol Affan Kurniawan Dimakamkan di TPU Karet Bivak, Diringi Ribuan Rekan
Selain itu, pihaknya mencari informasi mengenai percakapan aparat kepolisian yang ada di dalam kendaraan taktis.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
