GenPI.co - Sebanyak 14 sampel DNA terakhir korban ambruknya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo, dikirim ke Laboratorium Markas Besar (Mabes) Polri di Jakarta.
Kabiddokkes Polda Jawa Timur Kombes Pol M. Khusnan Marzuki mengatakan memastikan proses identifikasi berjalan lancar tanpa kendala berarti.
Dalam hal ini, tim DVI Polda Jawa Timur mengirimkan 14 sampel DNA terakhir korban.
BACA JUGA: Dibiayai APBN, Ponpes Al Khoziny Dibangun Ulang Kementerian PU
“Khusus hari ini (kemarin) tadi pagi ada 14 sampel DNA korban dan itu terakhir. Mudah-mudahan tidak ada lagi kiriman dari Sidoarjo,” kata dia, dikutip Kamis (9/10).
Khusnan menjelaskan tim DVI bekerja sesuai standar internasional demi memastikan setiap jenazah korban teridentifikasi valid dan ilmiah.
BACA JUGA: Proses Hukum Kasus Runtuhnya Ponpes Al Khoziny Jalan, Polda Jatim: Kami Profesional
“Bagi kami DVI Polda Jatim tidak ada kendala pada prinsipnya. Kami melakukan sesuai kaidah-kaidah DVI internasional,” papar dia.
Khusnan mengungkapkan proses identifikasi dilakukan dengan mencocokkan data antemortem dan post mortem.
BACA JUGA: 17 Jenazah Korban Ponpes Al Khoziny Teridentifikasi, 1 Korban Gabungan 2 Kantong
Hal ini termasuk melalui data primer, seperti gigi dan rambut serta data sekunder seperti pakaian dan barang pribadi.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
