GenPI.co - China dituduh menjalankan operasi spionase siber berskala global dengan menargetkan jaringan telekomunikasi, pemerintahan, dan militer.
Dilansir Autralian Associated Press, Jumat (29/8), lima negara sekutu (Australia, Amerika Serikat, Kanada, Inggris, dan Selandia Baru) telah mengeluarkan peringatan bersama mengenai ancaman tersebut.
Dalam pernyataan bersama, disebutkan bahwa kelompok peretas yang disponsori Beijing secara aktif menargetkan router milik penyedia layanan telekomunikasi utama di seluruh dunia.
BACA JUGA: China Mantapkan Langkah ke Bulan, Siap Kirim Astronot Sebelum 2030
Badan Keamanan Nasional AS (NSA) mengaitkan serangan siber ini dengan sejumlah entitas berbasis di China yang diyakini bekerja sama dengan Kementerian Keamanan Negara dan militer China.
Kepala Analis Google Threat Intelligence Group John Hultquist mengatakan pelaku kejahatan siber asal China sering menyerang sektor telekomunikasi.
BACA JUGA: Tarif Tinggi AS Ancam Ekspor Brasil, Tetapi Ekonomi Tetap Tangguh Berkat China
Menurut dia, kedekatan mereka dengan teknologi sektor tersebut memberi keuntungan dalam hal menghindari deteksi.
"Pelaku spionase siber China yang kami identifikasi umumnya memiliki keahlian teknis mendalam. Ini memberi mereka keunggulan besar," ujar Hultquist.
BACA JUGA: PBVSI Rilis 12 Pemain Timnas Voli Putra Indonesia U-21, Siap Guncang China!
Dia menjelaskan operasi ini melibatkan akademisi dan kontraktor lokal yang membantu membangun perangkat.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
