GenPI.co - Jajaran Polda Jawa Timur diminta mendata dan mengecek bangunan pondok pesantren (ponpes) demi mencegah terulangnya peristiwa ambruknya bangunan pesantren di Ponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, pada Senin (29/9).
Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nanang Avianto mengatakan dia memerintahkan jajaran kepolisian di wilayahnya melakukan pendataan dan pengecekan ponpes.
"Kami menegaskan bahwa pembangunan apapun harus memiliki perencanaan dan pengawasan yang matang agar kejadian serupa tidak terulang,” kata dia, dikutip Kamis (9/10).
BACA JUGA: Dibiayai APBN, Ponpes Al Khoziny Dibangun Ulang Kementerian PU
Kapolda menjelaskan pihaknya masih menemukan bangunan ponpes di Jatim yang tidak memenuhi standar konstruksi.
“Dari sekian banyak bangunan, masih ditemukan sejumlah pondok yang tidak memenuhi standar konstruksi dan hal ini sangat memprihatinkan,” ungkap dia.
BACA JUGA: Proses Hukum Kasus Runtuhnya Ponpes Al Khoziny Jalan, Polda Jatim: Kami Profesional
Nanang menegaskan keselamatan santri dan masyarakat menjadi prioritas utama.
Maka dari itu, pihaknya bersama sejumlah pihak akan melakukan pendataan dan pengecekan ulang terhadap seluruh bangunan ponpes.
BACA JUGA: 17 Jenazah Korban Ponpes Al Khoziny Teridentifikasi, 1 Korban Gabungan 2 Kantong
“Langkah ini akan kami lakukan bersama pemerintah daerah, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), dan tim ahli untuk melakukan risk assessment atau penilaian risiko terhadap kelayakan bangunan,” tutur dia.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
