GenPI.co - Angka tidak mampu sepenuhnya menangkap penderitaan yang terjadi akibat perang antara Israel dengan Hamas di Jalur Gaza.
Namun, data tetap memberi gambaran seberapa besar dampak konflik ini terhadap kehidupan 2,1 juta warga Palestina yang terjebak di wilayah seluas 365 kilometer persegi itu.
Konflik yang meletus sejak serangan mendadak Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera 251 orang, telah memicu serangan balasan Israel yang luar biasa masif.
BACA JUGA: PBB Sebut 21.000 Anak di Gaza Jadi Penyandang Disabilitas Sejak Perang Meletus
Dilansir AP News, Rabu (8/10), dengan dalih menghancurkan Hamas dan membebaskan para sandera, Israel menggempur Gaza secara intensif.
Gaza kini nyaris menjadi puing. Serangan udara menghancurkan rumah, sekolah, rumah sakit, masjid, dapur umum, dan klinik.
BACA JUGA: Warga Jerman Gelar Aksi Damai, Soroti Krisis Kemanusiaan di Gaza
Banyak keluarga terbunuh di rumah. Bahkan, lebih dari 2.000 orang tewas saat berusaha mendapatkan bantuan pangan, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
Dalam beberapa kasus, Israel mengakui melepaskan tembakan peringatan ke arah kerumunan yang dianggap "rusuh" saat bantuan datang.
BACA JUGA: Australia Soroti Dampak Serangan Israel ke Qatar terhadap Negosiasi Gaza
Fasilitas kesehatan juga sudah tidak mampu lagi menampung korban.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
