GenPI.co - Presiden Korea Selatan Lee Jae Myung berjanji memperkuat anggaran pertahanan dan membangun militer yang lebih mandiri.
Dilansir AP News, Rabu (8/10), pernyataan itu disampaikannya di tengah kekhawatiran mengenai arah kebijakan luar negeri Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang makin fokus pada agenda "America First".
Peningkatan anggaran militer dan dorongan untuk kemandirian pertahanan dilakukan sebagai respons terhadap sinyal melemahnya komitmen keamanan AS terhadap sekutunya di Asia, termasuk Korea Selatan.
BACA JUGA: 2 Prajurit TNI AD Terlibat Penculikan dan Pembunuhan Kacab BRI, Akan Disidang Militer
Kebijakan perdagangan Trump dan pendekatan transaksional terhadap aliansi militer menimbulkan kekhawatiran bahwa AS mungkin akan menuntut kontribusi keuangan lebih besar.
Lee menilai aliansi militer Korea Selatan-AS tetap solid, tetapi menekankan pentingnya membangun kemampuan militer dalam negeri yang kuat.
BACA JUGA: Militer Filipina Ogah Terlibat Gulingkan Presiden, Pilih Setia pada Konstitusi
"Kita harus bergerak menuju pertahanan yang kuat dan mandiri, berdasarkan kebanggaan serta keyakinan pada kekuatan militer kita," ujar Lee.
Untuk menjamin perdamaian dan kemakmuran Republik Korea, Lee mengatakan tidak boleh bergantung pada pihak lain.
BACA JUGA: Jerman Genjot Kekuatan Militer, Rekrutmen Besar-Besaran Dimulai
Lee menyebut anggaran pertahanan akan meningkat sebesar 8,2% pada tahun depan, dengan fokus pengembangan sistem persenjataan canggih seperti robot tempur berbasis AI, drone otonom, dan rudal berpemandu presisi.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News


















































