GenPI.co - Pengamat politik Efriza menyebut ada kemungkinan Istana yang meracik skenario Munaslub Partai Golkar untuk melengserkan Ketum Bahlil Lahadalia.
Peneliti dari Citra Institute itu mengatakan Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia juga diketahui merupakan Menteri ESDM di kabinet Prabowo Subianto.
Dia menilai Bahlil meski sudah ada di kabinet presiden baru Prabowo, diyakini masih menjadi salah satu orang dekat presiden lama yakni Jokowi.
BACA JUGA: Muncul Isu Munaslub Golkar, Elite Disebut Ingin Bahlil Lebih Dekat dengan Prabowo
“Masuk akal jika skenario itu dari Presiden Prabowo. Tapi Presiden Prabowo tak mungkin campur tangan langsung urusan partai lain,” katanya dikutip dari JPNN, Selasa (5/8).
Efriza menganggap isu Munaslub itu wajar muncul. Sebab sebagai alternatif supaya mulai melepaskan diri dari bayang-bayang pengaruh Jokowi.
BACA JUGA: Terlalu Dekat Jokowi, Bahlil Lahadalia Berpeluang Digulingkan dari Kursi Ketum Golkar
Dia menyebut Prabowo Subianto meski sudah menjabat presiden, tetap saja ada anggapan sebagai penerus Jokowi.
“Jadi wajar jika Prabowo ingin menata ulang loyalitas politik dalam kabinet, sekaligus terhadap ketum partai yang dinilai loyalitasnya lemah,” ujarnya.
BACA JUGA: Bahlil Lahadalia dan Nusron Wahid Bantah Isu Munaslub Golkar
Efriza menyampaikan wajar Prabowo punya kepentingan membangun kepemimpinan yang mandiri dan mengontrol sejumlah partai pendukung pemerintah.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
