GenPI.co - Di tengah musim panen kedelai di Amerika Serikat, para petani menghadapi kenyataan pahit.
Di pedesaan Maryland, petani Travis Hutchison memecahkan polong kedelai, menunjukkan bahwa ladangnya hampir cukup kering untuk dipanen.
Namun, hasil panen yang cukup baik itu tidak menjamin pendapatan yang aman.
BACA JUGA: Tarif Cukai Rokok Tak Naik, Pemerintah Siapkan Kawasan Industri Tembakau
China, pembeli terbesar kedelai AS, menghentikan pesanan imbas perang dagang yang dipicu kebijakan tarif tinggi Presiden Donald Trump.
"Harga kedelai benar-benar tertekan," ujar Hutchison, dilansir AFP, Jumat (24/10).
BACA JUGA: Menkeu Purbaya Tak Turuti Permintaan Luhut, Dana MBG Akan Ditarik Jika Sisa
Keluarganya mengelola sekitar 3.400 hektare lahan berisi kedelai, jagung, dan berbagai tanaman lain.
Meski tidak menentang langkah Trump mencari kesepakatan dagang yang lebih baik, Hutchison kecewa dengan lamanya negosiasi.
BACA JUGA: Pramono: Transportasi di Jakarta Kembali Normal, Tarif Transjakarta & MRT Tak Gratis
"Saya berharap masalah ini bisa diselesaikan lebih cepat," katanya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News


















































