GenPI.co - Keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit) telah membuat perekonomian dan produktivitas negara lebih lemah dari perkiraan awal.
Dilansir PA Media, Jumat (24/10), hal itu disampaikan Menteri Keuangan Inggris Rachel Reeves saat memaparkan rencana reformasi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.
Dia menyebut Brexit membawa dampak buruk, sehingga tugas menyeimbangkan pembukuan makin menantang.
BACA JUGA: Klasemen Liga Primer Inggris 2025/26: Arsenal dan Manchester City Makin Perkasa
"Saya bertekad bahwa masa lalu tidak menentukan masa depan," ujar Reeves.
Reeves pun menyoroti komitmen investasi lebih dari 10 miliar pound.
BACA JUGA: MTV Ditutup Permanen 31 Desember 2025, Dimulai dari Inggris
Dia merinci rencana reformasi penggabungan perusahaan, regulasi pesawat nirawak (drone), dan pengembangan "kotak pasir" AI lintas ekonomi untuk mempercepat inovasi dengan pengawasan regulator.
Reeves juga menyampaikan rencana penyederhanaan pelaporan perusahaan untuk lebih dari 100.000 bisnis, termasuk penghapusan kewajiban laporan direktur bagi usaha kecil.
BACA JUGA: Inflasi Inggris Tidak Terkendali, IMF Beri Peringatan Serius
Reeves menegaskan semua kebijakan anggaran akan mempertimbangkan kondisi dunia saat ini, mulai dari konflik global hingga tarif perdagangan internasional.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
