Solo di Waktu Malam, Memadukan Kuliner dan Seni Pertunjukan di Koridor Ketandan Pasar Gede

10 hours ago 5
Solo di Waktu Malam, Memadukan Kuliner dan Seni Pertunjukan di Koridor Ketandan Pasar Gede - GenPI.co
Sebutan Solo sebagai 'Kota yang Tak Pernah Tidur' bukanlah julukan yang berlebihan. Foto: Alenkha Tealova

GenPI.co - Sebutan Solo sebagai 'Kota yang Tak Pernah Tidur' bukanlah julukan yang berlebihan. Kota bernama asli Surakarta itu selalu menyuguhkan suasana memikat pada waktu malam.

Koridor Ketandan Pasar Gede adalah salah satu spot menarik saat malam di Solo, apalagi pada akhir pekan. Menjelang surya tenggelam seperti menjadi penanda Koridor Ketandan menunjukkan pesonanya melalui 'Solo di Waktu Malam' yang berlangsung mulai pukul 17.00 hingga 23.00 WIB.

Acara yang berlangsung setiap malam Minggu di kawasan bersejarah itu dipenuhi cahaya. Koridor Ketandan Pasar Gede yang menampilkan perpaduan budaya Jawa dan Tionghoa itu berada di jantung Kota Solo. 

BACA JUGA:  Gelar Pelatihan Manajemen Destinasi Wisata Olahraga di Bandar Lampung, Kemenpora Harap Muncul SDM Unggul

Setidaknya 60 tenant kuliner meramaikan Solo di Waktu Malam. Mereka menjajakan ragam rasa dari jajanan tradisional hingga sajian kekinian yang lahir dari pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) setempat.

Namun, Solo di Waktu Malam tidak hanya memanjakan lidah para pengunjungya. Ada pula pertunjukan seni yang berbeda-beda di setiap minggunya, mulai dari gemulai penari, alunan keroncong, hingga dentuman tambur dan simbal barongsai.

BACA JUGA:  Kebakaran Landa Kawasan Gunung Rinjani, Wisatawan dan Warga Diimbau Jaga Lingkungan

Penggagas Solo di Waktu Malam, Yayok Aryoseno, menyebut ide utama kegiatan muncul dari keinginan untuk memecah kepadatan masyarakat yang biasa terpusat di Kawasan Gatot Subroto (GATSU).

Pegiat seni itu mengharapkan masyarakat memiliki alternatif tempat hiburan malam yang bernuansa budaya.

BACA JUGA:  Forum Kemitraan Industri Olahraga di Bali, Sinergi dan Pariwisata Didorong demi Ekonomi Daerah

“Tujuan kegiatan ini tidak hanya menghidupkan suasana Solo di waktu malam, tetapi juga untuk memberikan ruang bagi masyarakat sekitar agar lebih dikenal melalui keindahan budaya serta aktivitas ekonominya,” ujar Yayok Aryoseno di sela acara.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Read Entire Article
Kuliner | Cerita | | |