
GenPI.co - Peneliti senior Citra Institute Efriza menanggapi pernyataan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) yang menilai ada agenda politik besar di balik isu ijazah palsu.
Efriza mengatakan ada dua makna terkait pernyataan Jokowi itu. Pertama yakni ingin meminta perlindungan dari pemerintahan saat ini.
“Jokowi ingin minta perlindungan dari pemerintah maupun dari para loyalisnya,” katanya dikutip dari JPNN, Jumat (18/7).
BACA JUGA: Tanggapi Isu Pemakzulan, Jokowi Disebut Remehkan Integritas Purnawirawan TNI
Sedangkan yang kedua yakni pernyataan Jokowi itu merupakan tanda dari kepanikan. Sebab eks Gubernur DKI Jakarta itu mulai sadar pengaruhnya perlahan memudar.
“Jokowi sedang mengetes kekuatan, apakah bisa menaikkan kembali simpatik masyarakat dan persepsi positif terhadap dirinya atau sebaliknya,” ujarnya.
BACA JUGA: Soal Tudingan Agenda Besar Isu Ijazah Palsu, Jokowi Dinilai Tak punya Dasar
Efriza pun yakin Jokowi melontarkan pernyataan itu karena sudah mulai gelisah dan berusaha mencari perlindungan atau serangan balik yang keras sekaligus cepat.
“Semua itu dimulai dengan memberi komentar politik, ada agenda besar dari isu ijazah palsu dan pemakzulan Wapres Gibran,” tuturnya.
BACA JUGA: Aria Bima Sarankan Jokowi Bicara Semangat Berbangsa Daripada Ungkap Firasat
Menurut dia, pernyataan itu juga menjadi upaya Jokowi supaya bisa menaikkan kembali citra dirinya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News