GenPI.co - Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) menolak keterlibatan organisasi baru pada Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) 2025.
Penolakan itu disertai protes keras terhadap keputusan penyelenggara Popnas yang melibatkan wasit dan hakim dari organisasi yang disebut belum memiliki legalitas maupun kompetensi.
Dari 33 perwakilan provinsi yang mengikuti cabang olahraga tinju di Popnas 2025, sebanyak 30 di antaranya menyatakan menolak keterlibatan organisasi baru tersebut.
BACA JUGA: Pertina Rayakan HUT ke-66: Sambut Sekjen Baru dan Gandeng Adidas
Pertina menilai langkah itu berisiko besar bagi keselamatan atlet yang akan bertanding di atas ring.
Wakil Ketua Umum Pertina Shelly Selowati mengatakan bahwa penggunaan wasit dan hakim yang belum berpengalaman dapat mengancam keselamatan atlet.
BACA JUGA: Pertina Minta Menpora Ambil Sikap soal Polemik Organisasi Tinju Amatir
"Kami saja butuh pengalaman 66 tahun untuk membina wasit-hakim yang berkualitas. Organisasi baru yang belum berusia tiga bulan ini dipaksakan ikut mengatur jalannya pertandingan. Ini membahayakan nyawa dan masa depan atlet," ujar Shelly, Selasa (4/11).
Menurut Shelly, keputusan penyelenggara Popnas mencerminkan kurangnya komitmen terhadap keselamatan atlet dan standar profesionalisme.
BACA JUGA: Jadi Ketum Pertina, Hillary Brigitta Lasut Diapresiasi Presiden Asian Boxing
Pertina menilai ada kepentingan tertentu di balik upaya memaksakan penggunaan wasit dari organisasi baru tersebut.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News


















































