GenPI.co - BMKG memprediksi cuaca panas ekstrem akan berlanjut hingga akhir Oktober atau awal November 2025.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan kondisi itu membuat wilayah Indonesia bagian tengah dan selatan, seperti Jawa, Nusa Tenggara, Kalimantan, dan Papua, menerima penyinaran matahari yang lebih intens.
"Cuaca terasa lebih panas di banyak wilayah Indonesia,” kata Guswanto.
BACA JUGA: Manfaat Mengonsumsi Air Minum yang Dimasak, Kesehatan Terjaga
Panas ekstrem pun akan mendatangkan beberapa dampak, seperti dehidrasi. Menurut Dokter Yhan Batista dari RS Hermina Karawang, suhu tinggi dan kelembapan rendah dapat menyebabkan tubuh kehilangan banyak cairan melalui keringat.
"Dengan demikian, meningkatkan risiko dehidrasi,” ucap Yhan.
BACA JUGA: Gandeng Andre Taulany, Air Minum Biru Luncurkan Kampanye 'Biru Pilihan Juara'
Oleh karena itu, tubuh perlu terhidrasi dengan baik menggunakan air minum yang berkualitas. Tak hanya sekadar kuantitas jumlah air yang masuk ke tubuh, tetapi memperhatikan kualitas air yang diminum juga penting.
Menjawab kebutuhan tersebut, Amidis menjadi sebagai solusi air minum yang sudah dimasak bagi keluarga modern yang peduli kesehatan dan kepraktisan.
BACA JUGA: Pentingnya Air Minum Murni sebagai Detoksifikasi, Amidis Solusinya
“Melalui teknologi multfitrasi dan distilasi mutakhir, Amidis menjamin setiap tetes air yang dikonsumsi terbebas dari kontaminan kimia, mikroorganisme, dan zat berbahaya lainnya,” ujar Head of Marketing Amidis Astrid Adelaide.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
