GenPI.co - Said Abdullah menyarankan pemerintah Indonesia segera mencari pasar pengganti untuk sejumlah barang ekspor ke Amerika Serikat (AS) yang tak layak dari sisi harga.
“Pasar semisal BRICS, Eropa, kawasan Amerika Latin, kemudian Afrika bisa didalami,” kata Ketua Banggar DPR RI itu, dikutip dari Antara, Kamis (10/7).
Langkah tersebut untuk merespons pengenaan tarif sebesar 32 persen yang diterapkan Presiden AS Donald Trump.
BACA JUGA: Said Abdullah Sebut 185 Negara Jadi Tumbal Kepentingan AS, Imbas Kebijakan Trump
Dia mengakui AS adalah negara dengan penduduk besar sekaligus daya beli sangat besar, sehingga menjadi pasar menjanjikan untuk sejumlah barang ekspor dari Indonesia.
Said Abdullah menyebut produk asal Indonesia yan banyak diminati pasar AS yakni tekstil, pakaian jadi, alat kaki, alat listrik, karet, alat penerangan, ikan, udang, kakao, dan lainnya.
BACA JUGA: Said Abdullah Meyakini RAPBN 2026 Mampu Gratiskan SD dan SMP
Politikus PDIP itu menyampaikan pemerintah supaya mempunyai banyak opsi ketika tarif 32 persen itu diberlakukan.
Dia mengungkapkan penerapan tarif 32 persen terhadap Indonesia itu mulai berlaku 1 Agustus 2025 atau kurang dari satu bulan.
BACA JUGA: Said Abdullah Sudah Memaafkan, Sebut Budi Arie Kemungkinan Salah Ucap
Alasan pemberlakukan tarif 32 persen itu karena tidak ada perusahaan asal Indonesia yang melakukan aktivitas manufaktur di AS.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
