
GenPI.co - Otoritas Moneter Singapura (MAS) memperkirakan perlambatan ekonomi akan terjadi pada paruh kedua tahun ini.
Dilansir Reuters, hal itu disampaikan Direktur Pelaksana MAS Chia Der Jiun saat memaparkan laporan tahunan bank sentral, Rabu (16/7).
Menurut Chia, potensi perlambatan sejalan dengan proyeksi MAS terhadap menurunnya aktivitas ekonomi global dan melemahnya permintaan eksternal.
BACA JUGA: Tarif AS Ancam Ekonomi ASEAN, Malaysia Serukan Soliditas Kawasan
Dia juga menyoroti tingkat ketidakpastian yang tinggi terkait kebijakan tarif global, termasuk kemungkinan eskalasi konflik perdagangan dan nasib perjanjian dagang internasional.
"Ada berbagai kemungkinan terkait tingkat dan cakupan tarif," ujarnya.
BACA JUGA: Di Tengah Tekanan Deflasi dan Perang Dagang, Ekonomi China Tetap Tumbuh Kuat
Pada kuartal II, Singapura melaporkan pertumbuhan ekonomi sebesar 4,3 persen, lebih tinggi dari perkiraan.
Pertumbuhan itu sebagian besar karena peningkatan ekspor yang terjadi sebelum tarif Amerika Serikat diberlakukan.
BACA JUGA: Dukung Kemandirian Ekonomi di Bekasi, PLN Kembangkan Budidaya Ikan Lele
Namun, Kementerian Perdagangan telah menurunkan proyeksi PDB 2025 menjadi 0-2 persen dari sebelumnya 1-3 persen.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News